2.1 Pengertian
Pendidikan
Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting bagi
penyiapan anak-anak untuk menghadapi kehidupannya di masa mendatang. Proses
pendidikan sudah ada sejak manusia ada, meskipun proses pelaksanaanya masih
sangat sederhana. Bertujuan untuk mendewasakan anak-anak.
Adapun pengertian pendidikan ditinjau dari istilah :
- Bahasa Indonesia : WYS
Purwodarminto (Kamus, 1979) mengartikan kata pendidikan sebagai perbuatan
(hal, cara) mendidik.
- Bahasa Jawa : Panggulawentah
berati mengolah , membina kejiwaan dengan mematangkan perasaan,kemauan dan
watak sang anak.
- Bahasa Belanda : Istilah opevoending
berarti tindakan untuk membesarkan anak dalam arti geestelyk (kebatinan,
Jawa).
- Bahasa Romawi : Istilah educare
yang berarti mengeluarkan dan menuntun.
A. Devinisi Pandidikan
Devinidi pendidikan menurut Langeveld yaitu mendidik adalah
memberikan pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum
dewasa) dalam pertumbuhannya menuju kearah kedewasaan dalam artiberdiri sendiri
dan bertanggung jawab sesuai atas segala tindakan-tindakannya
menurutvpilihannya sendiri”.
Tiga inti hakekat manusia menurut Langeveld :
1. Manusia pada hakekatnya sebagai makhluk individual.
2. Manusia pada hakekatnya sebagai makhluk sosial.
3. Manusia pada hakekatnya sebagai makhluk susila.
Pendidikan
menurut John Dewey : “Etymologically, the
word education means just a processnof leding or bringing up”.
Sedangkan
pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mendapat keselamatandan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya (Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1962).Semboyan Ki
Hajar Dewantara adalah Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut
wuri handayani.
Devinisi
pendidikan menurut pandangan Mono Disipliner, mereka antara lain adalah :
- Pandangan sosiologi
- Menurut pandangan antropologi (budaya)
- Menurut pandangan psikologi
- Pandangan dari sudut ekonomi
- Menurut pandangan politik
- Menurut pandangan filosofi tentang hakekat manusia
(antropologi filsafat)
Sedangkan
menurut pandangan Multi Disipliner mengenai pendidikan diungkapkan oleh Redja
Mudyahardjo (1986 : 3) : pendidikan adalah keseluruhan kerja insani yang terbentuk
dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam membantu terjadinya
proses transformasi atau perubahantingkah laku seseorang sehingga mencapai
kualitas hidup yang diharapkan.
B. Konsep
Pendidikan Ditinjau Dari Perundang-Undangan Indonesia
Menurut ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 Pendidika pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup. Sedangkan menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional Dalam UUsp No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1
dikemukakan bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,dan negara.
1.2
Proses Pendidikan
Dalam bagian ini dibahas dalam 3
hal, yakni :
A. Kapan Pendidikan Dimulai
Langeveld
berpendapat bahwa pendidikan dimulai sejak anak telah mengenal gezag/
kewibawaan dan berakhir setelah anak menjadi dewasa. Sedangkan secara umum proses
pendidikan dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan (Pra Natal).
B. Kapan proses pendidikan berakhir
Menurut Langeveld proses pendidikan berakhir setelah anak
mencapai tingkat kedewasaa. Namun secara hakikatnya pendidikan berlangsung
seumur hidup ( Long Life Education ).
C. Tri pusat pendidikan sebagai wadah
proses pendidikan
Dasar yang digunakan dalam pembagian ketiga jenis lembaga
pendidikan tersebut adalah
wewenang
dan wibawa. Ketiga lembaga yang mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan
pendidikan adalah :
1. Lingkingan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat
1.3
Fungsi Pendidikan
1.
Pendidikan Sebagai Penegak Nilai
Pendidikan
merupakan penegak nilai dalam masyarakat dengan artian memelihara serta menjaga
tetap lestarinya nilai-nilai tersebut dalm masyarakat. Untuk memelihata dan
melestarikan nilai-nilai ini dengan sendirinya dunia pendidikan harus selektif
agar tidak menimbulkan gejolak-gejolak dalam masyarakat.
Macam-macam
nilai budaya menurut Eduard Spanger :
- Nilai Politik
- Nilai Ekonomi
- Nilai Sosial
- Nilai Ilmu Pengetahuan
- Nilai Etika
- Nilai Seni
2.
Pendidikan Sebagai Sarana Pengembang Masyarakat
Proses
pendidikan selalu terjadi dalam lingkungan masyarakat, dan pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan masyarakat itu sendiri. Proses tersebut akan berlangsung
terus-menerus selama masyarakat itu masih ada. Orang-orang dewasa dalam suatu
masyarakattertentu akan mejadi pendidik dalam lingkungan keluarganya
masing-masing.
3.
Pendidikan Sebagai Upaya Pengembangan Potensi Manusia
Dalam mengembangkan nilai-nilai yang hidup
ditengah-tengah masyarakat ini secara langsung ataupun tidak langsung akan
terkait dengan pengembangankemampuan masyarakat, dan sangat erat hubungannya
dengan pembentukan anggota masyarakat yang luwes yang bisa berperan sebagai
anggota masyarakat yang baik dan bisa berperan sebagaimana mestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar